Sabtu, 06 April 2019

NETRALITAS BANSER

" MEPERTANYAKAN NETRALITAS BANSER "

Oleh: Haddi VJB
Redaksi: NahdliyinOnline
______________________________________

Menjelang Pilpres Tidak Sedikit Orang Mengukur Dan Menakar Kekuatan Antara Dua Kubu Juga Para Pendukung Nya.

Kali Ini Kita Akan Mengupas Tuntas Netralitas Dan Totalitas Dukungan Seputar Pilpres 2019 dimana Salah Satu Gerakan Kepemudaan Tertua Dan Terbesar Negri Ini GP ANSOR & BANSER Sangat Nyata Dan Tidak Bisa Di Tutupi Apalagi Di Sangkal, Bagaimana Mungkin Gerakan Kepemudaan Bisa Di Tunggangi Salah Satu Pasangan Capres-Cawapres Di Kontestasi Politik Nasional ? Tentu Itu Butuh Beberapa Penjelasan Yang Sangat Mendasar & Mendetail, Karna Menilik Beberapa Faktor, GP.ANSOR & BANSER Baru Kali Ini Menunjukan Sebuah Totalitas & Loyalitas Dukungan Pada Salah Satu Pasangan, Sebelumnya Saja Di Pilpres 2014 Mayoritas Tokoh & Kepengurusan Nahdlatul Ulama Sampai Partai Basis NU Mendukung PRABOWO-HATTA GP.ANSOR & BANSER Tidak Seperti Sekarang Ini Konteks Dukungan Nya.

Ada Apa Gerangan?
Apa Alasan GP.ANSOR & BANSER Sampai Turun Gunung Mengawal Salah Satu Pasangan Bahkan Di Nilai "Masabodoh Dengan Sebuah Netralitas" Di Kontestasi Demokrasi Kali Ini? Dan Mungkin Kita Tidak Akan Bisa Melihat Lagi Totalitas & Loyalitas GP.ANSOR & BANSER Dalam Sepuluh Dua Puluh Tahun Ke Depan.

Beberapa Analisa Menunjukan Beberapa Faktor (Alasan) Kenapa Petinggi-Petinggi GP.ANSOR & BANSER Seolah Terpanggil & Tidak Bisa Tinggal Diam.

[Pertama]
Karna Ada Salah Satu Organisasi Yang Mengatasnamakan Pembela Islam Mencoba Mencederai Nama Baik Islam Dengan Tindakan-Tindakan Brutal,Anarkis & Mencoba Membenturkan Islam Dengan Pemerintah Bahkan BIN Memberi Indikasi Ini Sangat Menjurus Pada Sebuah Tindakan MAKAR Menjatuhkan Pemerintahan Yang Sah Dengan Propaganda Di Masyarakat Luas Untuk Membuat Kegaduhan Luar Biasa Dalam Skala Nasional. Turun Gunung Nya BANSER Memang Bukan Untuk Menganggap Mereka Musuh, Tapi Para Pemuda NU Ini Menunjukan & Memberitahu Bahwa Bukan Hanya Mereka Organisasi Pemuda Islam Di Indonesia,

Tidak Bisa Di Sangkal Saat Prabowo Kemanapun Di Kawal FPI Secara Terang-Terangan Dengan Teriakan Takbir & Kafir Pada Siapa Saja Yang Tidak Sejalan & Tidak Mendukung Mereka, Mencoba Mengulang Kesuksesan 212 Di DKI Jakarta.

Maka Tidak Ada Salah Nya Pula BANSER Ada Di Kubu Lawan PRABOWO Yaitu Jokowi-Kiai Ma'ruf, Menjadi Garis Penyeimbang Agar PRABOWO-FPI Tidak Semena-Mena Men-Cap Orang Lain Salah & KAFIR Dan Merasa Paling Benar Sendiri. Dan Lihat Saja, Efektif Mereka Tidak Sebrutal Di DKI Waktu Lalu,

Jadi Dalam Masalah Netralitas Itu Perlu Di Waktu-Waktu Kondisi Tertentu, Lihat Saja 2014 FPI Tidak Ada Dalam Lingkaran PILPRES 2014
BANSER Juga Tidak Ada, Bisa Di Ibaratkan,

Saat Ada Orang Yang RADIKAL Bertanya Pada BANSER, Sampai Kapan BANSER Jaga GEREJA? Dan BANSER Menjawab "Sampai Teman-Teman Kalian Berjanji Tidak Melakukan BOM Bunuh Diri Di Gereja Mengatasnamakan Islam" Itu Hanya Memperburuk Marwah Islam,
Jadi BANSER Bukan Menjaga Bangunan Gereja Nya, Tapi Menjaga Nama Baik ISLAM Yang Penuh Kasih & Sejuk Di Setiap Penganutnya.

Jadi Inti Daripada Masalah Ini,
Coba Saja FPI Tidak Terlalu Ikut Campur Politik, Tentu Sebagai Organisasi Terbesar Yang Lebih Dulu Ada Di Negri Ini BANSER Tidak Akan Ikut Campur Dalam Kontestasi Pemilu.

Fix...!!!
PILPRES 2019
Ada Arwah Gentayangan HTI
Dan Para Wahabi Dengan Syahwat Khilafah PALSU Mereka...

#RabuPutih
#NU_Bersatu